Nganjuk_Beritandika.id Tepat pada hari Kamis, (6/6/2024) Kabupaten Nganjuk kembali menggelar acara "Boyong Pemerintahan" yang dilakukan rutin setiap tahunnya.
Maksud dari boyong pemerintahan tersebut dikarenakan berpindahnya pusat pemerintahan dari Berbek ke Nganjuk yang dilakukan pada tahun 1880 silam.
Selain memperingati boyong natapraja ke-144 tahun, Pemerintah juga mengangkat tema kearifan lokal yang dimiliki oleh Kabupaten Nganjuk yakni "Sedekah Bumi" dimana masyarakat nganjuk memiliki hasil bumi yang melimpah, maka dari sedekah bumi yang dinikmati oleh masyarakat nganjuk sekaligus untuk mensyukuri rezeki atas hasil bumi yang telah diperoleh.
Kegiatan ini juga melibatkan seluruh OPD se-kabupaten Nganjuk, tak terkecuali Rumah Sakit Daerah ( RSD ) Kertosono yang turut serta menyemarakkan hari istimewa tersebut.
RSD Kertosono mengirimkan sedikitnya 57 personil untuk turut berpartisipasi.Para personil terdiri dari pembawa pataka, pembawa payung mutho dan tombak, dan peserta pawai yang serentak menggunakan kostum batik lurik khas Nganjuk.
Direktur RSD Kertosono, juga turut memeriahkan dengan mengendarai mobil antik serta mengenakan kostum yang telah dipersiapkan oleh Dinas Porabudpar.
Direktur bersama Kepala OPD lain memulai kegiatan pawai pada pukul 12.00 WIB dari Alun- alun Berbek hingga Pendopo Sosrokusumo.Lalu pada pukul 12.30 WIB sekretaris OPD dan pejabat beserta staf, pawai dengan menaiki kereta dari Stadion Anjuk Ladang dan turun di Taman Nyawiji, lalu melanjutkan berjalan kaki hingga Pendopo Sosrokusumo.
Selain menjadi peserta pawai, Tim kesehatan RSD kertosono juga ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk untuk bersiaga di Alun- alun apabila ada yang membutuhkan bantuan kesehatan.
Diharapkan kegiatan boyongan dan sedekah bumi tahun 2024 ini dapat menjadi budaya yang memiliki daya tarik regional maupun nasional.Dan menyatukan masyarakat Nganjuk untuk semangat dalam membangun negeri.
Editor : Septi
Posting Komentar
0Komentar